Ada seorang anak muda yang mencari pekerjaan, perawakannya besar dan kuat, umurnya pun masih muda sekitar 24 tahun. Di dalam pencariannya, akhirnya dia menemukan pekerjaan sebagai penambang hutan. Dan ketika dia masuk di hari pertama dia kerja, dia melihat ternyata dia adalah orang yang paling muda dibandingkan teman-teman kerja lainnya yang umurnya 40-50 tahun ke atas.

Hari pertama dia semangat sekali bekerja, pagi-pagi dia sudah mulai menebang ~ demikian juga teman-teman kerja yang lain. Siangnya mereka beristirahat, makan sambil minum kopi. Setelah makan mereka kembali bekerja, dan menjelang sore mereka diberi istirahat minum kopi lagi.. dan setelah itu mereka melanjutkan perkerjaan menebang kayu sampai masa kerja selesai. Dan sudah menjadi kebiasaan, pada akhir hari akan diumumkan jumlah kayu yang mereka tebang. Anak muda ini ternyata bisa menebang 22 batang pohon, sedangkan pekerja yang lainnya hanya 14-15 batang pohon. Dan semua orang memuji anak muda tersebut sambil menepuk” bahu anak muda tersebut. Banggalah si anak muda tersebut.

Hari kedua anak muda tersebut mengawali dengan sangat semangat, dia menebang pohon seperti hari pertama. Dan kejadiannya seperti hari pertama, namun ketika di akhir hari diumumkanlah bahwa anak muda tersebut mengalami penurunan, dia hanya bisa menebang 20 batang pohon, sedangkan yang lainnya 14 15 batang pohon. Walaupun anak muda tersebut kecewa, orang” lainnya masih memuji kekuatan dan hasil anak muda tersebut.

Hari ketiga anak tersebut datang dan memiliki semangat untuk memperbaiki hasil hari kedua.. kejadiannya masih sama, dia tebang pohon, istirahat, coffee break dan akhirnya diberikan pengumuman.. ternyata anak muda tersebut hanya sanggup menebang pohon 17 pohon.. wah, dia malu sekali.. orang lain masih sama 14-15 pohon berhasil ditebang..

Hari keempat, anak tersebut sudah bertekad akan memperbaiki hasil kerjanya.. Dia awali dengan tebang pohon.. Ketika siang makan, dia hanya makan sebentar dan sisa waktunya dia habiskan dengan menebang pohon.. Ketika sore coffee break, dia ga minum.. dia masih rajin menebang pohon… sampai akhir hari.. diumumkanlah.. ternyata pohon yang berhasil ditebang 15 pohon.. dan yang lainnya masih sama.. wah.. sungguh kecewa si anak muda ini..

Hari kelima.. dengan tekad buaaajaaa.. dia memulai hari dengan semangat, dia lewatkan makan siang dia.. 1 hari dia menebang pohon.. dia hanya beristirahat sebentar sekali.. dan akhir hari didapat hasilnya.. dia menebang 13 pohon.. dan orang lain masih stabil 14-15 pohon yang ditebang..

Hari keenam.. dia lakukan hal yang sama namun hasil tebangannya makin berkurang..

Hari ketujuh libur, dan dia berpikir kenapa.. Akhirnya hari ke delapan dia datang ke mandornya, bertanya mengapa hasilnya selalu turun.. Sedangkan dia sudah melakukan yang terbaik, sekuat tenaga.. Terus si anak muda ini bertanya, kenapa yang lain bisa melakukannya dengan stabil.. padahal mreka istirahat minum kopi.. ga segiat si anak muda ini..

Akhirnya si mandor bilang.. “Kamu harus tau rahasia dalam pekerjaan kamu”.. Coba kamu lihat rahasia yang mereka (teman”) lakukan.. kamu harus mengamatinya.. hari ini kamu amati dan lakukan apa yang mreka lakukan..

Akhirnya hari kedelapan tersebut, si anak muda ini mengikuti teman”nya.. mreka bekerja sperti biasa.. mreka makan siang.. mreka coffee break.. namun ketika istirahat, si anak muda blajar.. ternyata ketika istirahat, mreka tidak hanya beristirahat.. namun sambil mengasah kapak mereka.. Dan disitulah rahasianya..

So, teman.. di dalam pekerjaan yang kita lakukan, cobalah cari rahasianya untuk maju..
Kadang kita berusaha sekuat tenaga, sering bekerja keras, namun tidak ada hasilnya..
Saya pernah melihat sebuah foto tukang becak.. mereka sudah bekerja keras, mengapa mereka masih sulit menghidupi diri mereka sendiri, keluarga mereka sendiri?…

Saya hanya berusaha berbagi.. bukalah mata, carilah rahasia apa yang menghambat kita untuk maju.. Carilah rahasia apa yang membuat kita bisa lebih maju..

Smoga ini bermanfaat bagi kita smua..

 
Masih ingat cerita kemarin?

Tentang batu besar yang di bawahnya ada emas dan akhirnya dipindahkan oleh seorang petani?

Akhirnya si petani membawa batu besar itu ke sebuah lahan luas. Dia menanam sebuah bibit pohon Ara dan menindihnya dengan batu besar yang dibawanya. Ternyata si Petani melakukan itu sengaja untuk melindungi bibit tersebut dari hembusan angin dan dari serangan luar. Sampai beberapa waktu kemudian benih tersebut akan berakar, semakin banyak dan semakin kuat. Walaupun tidak tampak kehidupan di atas permukaannya, di bawah permukaan.. akar pohon Ara terus menjalar. Setelah dirasa cukup barulah tunasnya akan muncul perlahan. Pohon ara itu akan tumbuh semakin besar dan kuat hingga akhirnya akan sanggup menggulingkan batu yang menindihnya. Demikianlah pohon ara itu hidup. Hampir di setiap pohon Ara, kita akan menemui sebuah batu yang menjadi peringatan bahwa batu yang pernah menindih pohon ara itu tidak akan membinasakannya. Selanjutnya benih itu menjadi pohon besar yang mampu menaungi segala mahluk yang berlindung dari terik matahari yang membakar.
Picture
Pohon Ara dengan Batu Besar
Picture
Pohon Ara adalah Pohon sangat besar
Teman, jika di dalam kehidupan ini kita merasa ada beban yang sangat berat, ingatlah cerita tentang batu besar dan pohon ara ini (tentu saja si petani nya juga :p). 

Jadikanlah beban berat kita membuat kita berakar semakin kuat dan sampai suatu waktu kita pasti bisa menghadapinya.

Selain merupakan pohon yang besar, ternyata buah dari pohon ara pun bisa dimakan. Katanya sekali panen pohon ini mampu menghasilkan buah hingga 1 juta buah. Selain itu, buah ara cepat menjadi matang dan bersamaan. Pola berbuah pohon ara tidak mengikuti suatu pola musim. Jadi, nyaris sepanjang tahun buah ara yang ranum dapat dinikmati.
Picture
Buah Ara
Picture
Buah Ara
Buah ara juga banyak mengandung gula dan kalsium yang penting bagi pertumbuhan tulang dan perkembangan.
Semoga cerita pohon ara ini dapat membuat kita menjadi lebih semangat dalam mengatasi beban hidup dan dapat berguna bagi kita.

Krisis

10/28/2013

0 Comments

 
Tulisan April 2010
Hari ini saya mendapat message dari Donate for Living mengenai Rintangan adalah salah satu kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Pada zaman dahulu, seorang raja meletakan sebuah batu besar di sebuah jalan, sang raja lalu menyembunyikan dirinya dan mengamati untuk melihat apakah ada orang yang akan memindahkan batu besar tersebut.

Kemudian datang beberapa pedagang terkaya dari kerajaan itu beserta kurir-kurirnya, namun mereka hanya berjalan mengitari batu besar itu. Banyak penduduk menyalahkan raja karena tidak bisa mengatur kondisi jalan dengan benar, namun mereka juga tidak melakukan apa-apa tentang batu besar itu.Lalu seorang petani datang dengan memikul sayuran hasil usahanya. Ketika ia mendekati batu besar itu, sang petani meletakkan sayurannya dan mencoba memindahkan batu besar itu ke sisi jalan. Setelah banyak mendorong dan berusaha, ia akhirnya berhasil.

Ketika sang petani hendak memikul kembali sayurannya, ia melihat sebuah kantung tergeletak di jalan di mana batu besar tadi berada. Kantung tersebut berisi banyak uang emas dan surat dari sang raja yang menunjukkan bahwa emas itu adalah upah bagi orang yang memindahkan batu besar itu dari jalan.

Sang petani mengetahui apa yang kebanyakan orang tidak pernah sadari, bahwa “setiap rintangan selalu memberikan kesempatan untuk memperbaiki kondisi seseorang”.
Hal ini menarik karena akhir-akhir ini saya bersama teman-teman kerja sering membahas mengenai Krisis. Krisis ekonomi di Yunani menjadi Krisis gaji saya yang selalu turun, dari euro yang pernah mencapai 15.xxx – skarang sudah masuk ke 11.xxx..
Picture
Ngomong-ngomong tentang krisis dan tulisan di atas, ternyata kata krisis dalam bahasa mandarin adalah 危机 (wēi jī) yang berasal dari kata 危险 (wēi xiǎn, danger) dan 机 会 (jī huì,chance).

Ini berarti jika kita membicarakan mengenai 危机, wēi jī (krisis), selalu memiliki 2 dimensi:
1. 有危 (yǒu wēi, ada bahaya)
2. 有机 (yǒu jī, ada kesempatan)

Setiap krisis yang ada, walaupun selalu ada bahaya ~ adapula kesempatan menuju hal yang lebih baik. Jadi, kita seharusnya bersikap positif dalam menghadapi krisis dan hambatan di dalam hidup kita, karena itu adalah salah satu hal yang mungkin dapat menjadi batu loncatan dalam hidup kita.

“Our real blessings often appear to us in the shapes of pains, losses, and disappointments; but let us have patience, and we soon shall see them in their proper figures.” —Joseph Askinas”

    Penulis

    Rudy Murmur
    C#.NET Developer (saat ini)

    Personal
    Seorang suami dan ayah dari seorang anak

    Pekerjaan
    Lebih dari 10 tahun bekerja di bidang IT.

    Diawali dari membuat beberapa Aplikasi dengan menggunakan Borland Delphi 6/7 dan database Oracle, PostgreSQL dan Ms. Access.

    Hobby
    Saat ini tertarik untuk melakukan kegiatan yang menyehatkan badan dan belajar membangun sebuah website.

    Kegiatan di luar jam kerja
    1. Menjual Strawberry Organik
    2. Family Man
    3. Olahraga pagi
    4. Belajar Symfony2

    Archives

    November 2013
    October 2013

    Categories

    All
    Family Weekend
    Filosofi
    Inspirasi
    Pemikiran
    Pengembangan Diri
    Website